Building A Knowledge Sharing Culture
Artikel ini
berkaitan dengan aplikasi Knowledge Management di perusahaan Schlumberger yang
menghubungkan 3800 users di 800 lokasi diseluruh dunia.
Mendapatkan
Knowledge Secara Real Time
Knowledge management tools dan tekniknya telah berdampak pada R&D dan
operasi. Misalnya identifikasi kerusakan
dari sebuah alat pengeboran, kemampuan deteksi sinyal pada alat MWD
Measurements-while-drilling, solusi software untuk memenuhi kebutuhan spesifik
untuk client dan pemindahan intrepretasi annular-pressure-while-drilling dari
Teluk Meksiko ke Brazil. Dalam banyak kasus serupa, sebuah panggilan telefon darurat dari Indonesia ke nomor telefon hotline InTouch pada 17:00 waktu
setempat (04:00) di Houston. Field engineer secara tidak sengaja telah
memrogram offset yang salah pada sebuah GVR (GeoVision Resistivity) sebuah alat
logging-while-drilling.
Masalah
tidak terdeteksi sampai sampai berada dibawah dan drilling sudah dimulai.
Sebelum 17:15 kepala seksi GVR di Sugar Land, Texas, USA tidak hanya sudah
dihubungi, tetapi telah menghitung solusi berdasarkan scaling factor. Pada
17:30 Asia Operation meminta bantuan tambahan tentang bagaimana mengaplikasikan
scaling factor di software. Engineer dari ebuah sistem akuisisi InTouch
dihubungi dan solusi dikirim pada 17:45. Pada 18:00, solusi diimplementasikan
di atas drilling rig dan pengeboran berlangsung tanpa ada keperluan untuk menarik pipa
bor.
Dramatic yang dihasilkan berdasarkan
berbaginya knowledge dan aplikasinya telah didokumentasikan, secara khusus
dalam performance and extended-reach drilling. Bargach et al, reference 9: 4.
Di Teluk Meksiko, eksplorasi laut
dalam secara sukses diselesaikan dengan menerapkan pengalaman dari sumur sumur
sebelumnya dan mengintegrasikan secara efisien dalam proses pengeboran.
Waktu lama pengeboran dipotong 39%,
jauh diatas target operator yang hanya sebesar 30% dan biaya keseluruhan dapat
dihemat $14juta
Apakah Knowledge Management itu?
Knowledge dapat
didefinisikan sebagai “Informasi yang diubah ke dalam tindakan
yang efektif”. Saat ini diperkirakan bahwa secara kumulatif di dunia, knowledge
meningkat dua kali lipat tiap empat tahun, dan setelah tahun 2010 akan
meningkat dua kali lipat tiap bulan. Saputelli LA and Ungredda AD: “Knowledge
Communities Help to Identify Best Operating Practices,” Journal ofPetroleum
Technology 51 (December 1999): 42-47.
Dampak dari sebuah bisnis saat ini sedang hangat, Tantangan untuk menyerap dan secara produktif mengeksploitasi
Knowledge ini sangat monumental, tetapi
perlu bagi perusahaan untuk tetap tanggap dan kompetitif dalam mengembangkan
dunia informasi. Strategi tradisional menjadi usang, perusahaan memerlukan
metode yang proaktif dan terstruktur tidak hanya untuk tetap dalam banjirnya
knowledge, tetapi berada didepan satu langkah darinya. Landasan dari keberhasilan
strategy adalah Knowledge Management.
Jadi apakah yang disebut
Knowledge Management? Tidak ada definisi tunggal yang secara universal
disetujui. Dalam artikel ini, Schlumberger
mengadopsi berikut ini: “Proses dan teknologi untuk mendapatkan, membagi dan
menerapkan knowledge secara kolektif untuk membuat optimal decision secara real
time.” Dalam kontek ini, real time berarti waktu yang tersedia untuk memutuskan
sebuah tindakan yang secara material berdapmpak pada outcome. Mencari definisi
di atas ini, apakah tujuan akhirnya? Schlumberger menetapkan targetnya: “Apply
everywhere what you learn anywhere.”
Mencapai tujuan ini bergantung pada teknologi, proses dan kapasitas
intelektual dari orang dan mengubah hasil menjadi tindakan yang well-defined.
Artikel mengenai Knowledge
Management ini disadur dari: http://www.slb.com/~/media/Files/resources/oilfield_review/ors01/spr01/p48_65.ashx
Wah,,implementasi knowledge management yg dasyat. dalam waktu kurang lebih 1 jam sdh terimplementasikan solusi di atas drilling rig.
BalasHapusDi pemerintahan kita,kalau ada masalah,,eh justru masing2 pihak sibuk menutup2inya.hmmmm....
Terima kasih atas comment-nya
BalasHapusTarget perusahaannya “Apply everywhere what you learn anywhere.” Memang kalau di oilfield secara khusus semua kegiatan harus terdokumentasi dengan bagus, sehingga kesalahan yang pernah dilakukan menjadi pembelajaran bagi semua personnel di perusahaan....harusnya kejadian di sumur Lapindo di Sidoarjo tidak terjadi ya jika Knowledge Management sudah berfungsi
memang dari sisi peran schlumber sebagai seorang manager sangat efektif, memang seharusnya aktivitas terdokumentasi dan di sharing untuk transfer pengetahuan
BalasHapussaya baru tau pak kalo sistem MWD dan LWD udah secanggih ini pak..ternyata penerapan Knowledge Management sangat fleksibel di segala bidang..
BalasHapus