Kamis, 07 Maret 2013

Knowledge Management


Building A Knowledge Sharing Culture



Artikel ini berkaitan dengan aplikasi Knowledge Management di perusahaan Schlumberger yang menghubungkan 3800 users di 800 lokasi diseluruh dunia.

Mendapatkan Knowledge Secara Real Time
Knowledge management tools dan tekniknya telah berdampak pada R&D dan operasi. Misalnya  identifikasi kerusakan dari sebuah alat pengeboran, kemampuan deteksi sinyal pada alat MWD Measurements-while-drilling, solusi software untuk memenuhi kebutuhan spesifik untuk client dan pemindahan intrepretasi annular-pressure-while-drilling dari Teluk Meksiko ke Brazil. Dalam banyak kasus serupa, sebuah panggilan telefon darurat dari Indonesia ke nomor telefon hotline InTouch pada 17:00 waktu setempat (04:00) di Houston. Field engineer secara tidak sengaja telah memrogram offset yang salah pada sebuah GVR (GeoVision Resistivity) sebuah alat logging-while-drilling.

Masalah tidak terdeteksi sampai sampai berada dibawah dan drilling sudah dimulai. Sebelum 17:15 kepala seksi GVR di Sugar Land, Texas, USA tidak hanya sudah dihubungi, tetapi telah menghitung solusi berdasarkan scaling factor. Pada 17:30 Asia Operation meminta bantuan tambahan tentang bagaimana mengaplikasikan scaling factor di software. Engineer dari ebuah sistem akuisisi InTouch dihubungi dan solusi dikirim pada 17:45. Pada 18:00, solusi diimplementasikan di atas drilling rig dan pengeboran berlangsung tanpa ada keperluan untuk menarik pipa bor.

Dramatic yang dihasilkan berdasarkan berbaginya knowledge dan aplikasinya telah didokumentasikan, secara khusus dalam performance and extended-reach drilling. Bargach et al, reference 9: 4.

Di Teluk Meksiko, eksplorasi laut dalam secara sukses diselesaikan dengan menerapkan pengalaman dari sumur sumur sebelumnya dan mengintegrasikan secara efisien dalam proses pengeboran.
Waktu lama pengeboran dipotong 39%, jauh diatas target operator yang hanya sebesar 30% dan biaya keseluruhan dapat dihemat $14juta

Apakah Knowledge Management itu?
Knowledge dapat didefinisikan sebagai “Informasi yang diubah ke dalam tindakan yang efektif”. Saat ini diperkirakan bahwa secara kumulatif di dunia, knowledge meningkat dua kali lipat tiap empat tahun, dan setelah tahun 2010 akan meningkat dua kali lipat tiap bulan. Saputelli LA and Ungredda AD: “Knowledge Communities Help to Identify Best Operating Practices,” Journal ofPetroleum Technology 51 (December 1999): 42-47.

Dampak dari sebuah bisnis saat ini sedang hangat, Tantangan untuk menyerap dan secara produktif mengeksploitasi Knowledge  ini sangat monumental, tetapi perlu bagi perusahaan untuk tetap tanggap dan kompetitif dalam mengembangkan dunia informasi. Strategi tradisional menjadi usang, perusahaan memerlukan metode yang proaktif dan terstruktur tidak hanya untuk tetap dalam banjirnya knowledge, tetapi berada didepan satu langkah darinya. Landasan dari keberhasilan strategy adalah Knowledge Management.

Jadi apakah yang disebut Knowledge Management? Tidak ada definisi tunggal yang secara universal disetujui. Dalam artikel ini,  Schlumberger mengadopsi berikut ini: “Proses dan teknologi untuk mendapatkan, membagi dan menerapkan knowledge secara kolektif untuk membuat optimal decision secara real time.” Dalam kontek ini, real time berarti waktu yang tersedia untuk memutuskan sebuah tindakan yang secara material berdapmpak pada outcome. Mencari definisi di atas ini, apakah tujuan akhirnya? Schlumberger menetapkan targetnya: “Apply everywhere what you learn anywhere.”  Mencapai tujuan ini bergantung pada teknologi, proses dan kapasitas intelektual dari orang dan mengubah hasil menjadi tindakan yang well-defined.

Artikel mengenai Knowledge Management ini disadur dari: http://www.slb.com/~/media/Files/resources/oilfield_review/ors01/spr01/p48_65.ashx

4 komentar:

  1. Wah,,implementasi knowledge management yg dasyat. dalam waktu kurang lebih 1 jam sdh terimplementasikan solusi di atas drilling rig.

    Di pemerintahan kita,kalau ada masalah,,eh justru masing2 pihak sibuk menutup2inya.hmmmm....

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas comment-nya

    Target perusahaannya “Apply everywhere what you learn anywhere.” Memang kalau di oilfield secara khusus semua kegiatan harus terdokumentasi dengan bagus, sehingga kesalahan yang pernah dilakukan menjadi pembelajaran bagi semua personnel di perusahaan....harusnya kejadian di sumur Lapindo di Sidoarjo tidak terjadi ya jika Knowledge Management sudah berfungsi

    BalasHapus
  3. memang dari sisi peran schlumber sebagai seorang manager sangat efektif, memang seharusnya aktivitas terdokumentasi dan di sharing untuk transfer pengetahuan

    BalasHapus
  4. saya baru tau pak kalo sistem MWD dan LWD udah secanggih ini pak..ternyata penerapan Knowledge Management sangat fleksibel di segala bidang..

    BalasHapus